BEBERAPA MITOS KELIRU TENTANG MADU
Atas nama tuhan
Beberapa kesalahpahaman tentang madu di masyarakat.
Legenda pertama.
1. Jangan sentuh semut madu asli.
Di dalam sarangnya kamu bisa menemukan pertahanan alami terhadap musuh-musuh pencuri madu, semut adalah salah satu musuh lebah yang menyukai hal-hal manis seperti lebah. Selain menjaga cakar berbisa pada ekornya yang bergoyang, lebah juga merupakan penutup pelindung bagi sebagian besar serangga, termasuk semut, berupa lapisan tipis yang menutupi bagian luar ulat. . :
Jika semut tahu bahwa mereka memiliki partikel pelindung ini, mereka akan selalu mengeluarkan madu, yang bisa berakibat fatal saat masuk. Pencemaran partikel lapisan pelindung ini terjadi pada madu yang tidak diolah dengan baik pada saat pemanenan, sehingga lapisan luar larut dalam madu, dan dapat disimpulkan bahwa madu yang terkontaminasi lapisan pelindung luar tidak mempengaruhi semut. Ada kekhawatiran bahwa kandungan membran sel dapat mengganggu kesehatan manusia atau bahwa tidak ada penelitian khusus tentang topik ini yang telah dipublikasikan.
Di dinding sarang lebah terdapat zat yang sangat berguna yang disebut propolis, bagian sarang ini dapat dikunyah secara langsung, rasanya seperti karamel, tetapi tidak disarankan untuk menelan bagian yang dilapisi lilin. Propolis adalah cairan tipis dalam sel yang menyerupai lapisan pada dinding sel, yang mencegah bakteri, jamur, atau virus menginfeksi sel. Karena lapisan propolis mengering, produk harus dicairkan sebelum dipanen.
Memisahkan propolis dari etanol atau metanol dan bahkan air panas akan melarutkan lilin lebah. Pemisahan lengkap propolis cair dari lilin lebah membutuhkan teknologi canggih, dan sejauh ini hanya negara-negara maju secara teknis yang dapat memproduksi propolis ini.
Mitos kedua.
2. Madu selalu bermanfaat.
Tingkat sumber daya alam yang tinggi membuat sulit untuk mendapatkan madu berkualitas tinggi secara ekonomis. Ini digunakan untuk membuat bahan seperti madu sintetis yang sulit dikenali di berbagai bagian tubuh, baik secara kolektif maupun sebagai madu asli.
Teknologi canggih hampir menghasilkan madu, dan sejauh ini hanya uji laboratorium yang dapat memastikan keaslian dan kualitas madu.
Semakin sulit untuk mendapatkan madu kaleng berkualitas tinggi karena penggunaan pengawet limbah madu. . Pertanian lansekap. Residu kontaminan ini sering ditemukan dalam madu lebah, yang menimbulkan bahaya kesehatan.
Perubahan iklim saat ini sangat mempengaruhi pasokan madu, dengan beberapa produsen madu ingin meningkatkan produksi tanaman mereka dengan menyediakan gula cair untuk lebah mereka saat mereka lapar. Oleh karena itu, bisa dipastikan bahwa beberapa kandungan madu tersebut bukanlah madu murni. Untuk mendapatkan madu yang sehat sangat mudah untuk membeli produk madu berkualitas dari produsen ternama yang sudah lama diakui dan diakui oleh berbagai lembaga independen.
Sehat Madu berkualitas tinggi mengandung banyak vitamin, mineral dan enzim. Untuk menghasilkan madu yang sehat, peternak lebah perlu mengetahui kematangan madu itu sendiri, yaitu kadar air yang rendah (kurang dari 20 persen).
Namun sedikit madu dengan kadar air yang tinggi terlihat mengembang dan mudah difermentasi. Madu rebus diketahui mengandung gas (busa atau pecah), yang terkadang mudah terbakar. Madu bubuk tidak cocok untuk makanan, karena nutrisi di dalamnya menurun.
Madu berkualitas tinggi juga mengandung antioksidan yang menunjukkan warna madu. Semakin gelap warna madu, semakin tinggi kandungan anti-inflamasinya. Antioksidan berperan sebagai antidepresan melawan radikal bebas dalam sel-sel tubuh. Radikal bebas tingkat tinggi melemahkan tubuh dan mendorong pertumbuhan kanker. Selain penggunaan madu berkualitas tinggi, juga digunakan sebagai antiseptik untuk lesi kulit, kosmetik, dll. Anggapan bahwa madu selalu sehat tidak berlaku untuk semua jenis madu, kecuali madu berkualitas tinggi yang bersertifikat laboratorium.
Versi ketiga.
3. Madu Arab - madu berkualitas tinggi.
Kurma merupakan sumber madu yang berkualitas tinggi tetapi tidak selalu tersedia (hanya pada musim-musim tertentu), cuaca yang buruk dan koloni lebah alami sering menyebabkan kematian yang tinggi bahkan kepunahan, yang mengakibatkan persediaan makanan terbatas dari waktu ke waktu. .: Akibat yang sangat serius dari tingginya harga di pasaran (lebih dari satu juta rupiah/kg) tetapi mahalnya harga madu tidak dapat digunakan untuk mengukur kualitas madu.
Iklim dan gurun yang keras membuat peternakan lebah tidak mungkin dilakukan di dunia Arab. Demikian pula, jika madu dapat diproduksi dalam jumlah besar, tidak dapat diekspor ke berbagai negara. Sekarang dapat ditemukan dengan harga yang relatif rendah di pasar madu "Arab". Yang perlu diluruskan hanyalah madu yang sebenarnya berasal dari daerah yang berbeda, penuh dengan teknik kesetimbangan industri di dunia Arab, seringkali menggunakan metode pengaburan waktu asal (original sources). . Ini digunakan sebagai strategi pemasaran untuk orang-orang yang mirip dengan madu.
Hal ini terlihat dari harga madu yang umumnya lebih murah dari madu arab yang sangat mahal, atau menggunakan kemasan sementara. Gagasan untuk mengidentifikasi madu Arab dalam jenis madu ini sama sekali tidak dapat diterima. Sebuah pertanyaan yang perlu dijawab Siapa yang mengira bahwa ada budaya lebah Arab yang menghasilkan produksi yang cukup. Lebah di Jazirah Arab dapat dibuktikan dengan fakta. Karena kehadiran bunga, lebah menjadi sumber informasi, sumber makanan, dan iklim yang tidak menguntungkan bagi lebah.
Dapat disimpulkan bahwa keberadaan madu arab komersial skala besar merupakan akibat langsung dari era globalisasi, karena sering kali ada perusahaan kemasan yang kemasannya sengaja didatangkan dari negara lain, serta negara lain (Eropa) untuk mengimpor. Madu Brasil Madu akasia dari akasia Hungaria.
Orang tua.
Sumber http://madulangnese.info/halmadu.htm
Beberapa kesalahpahaman tentang madu di masyarakat.
Legenda pertama.
1. Jangan sentuh semut madu asli.
Di dalam sarangnya kamu bisa menemukan pertahanan alami terhadap musuh-musuh pencuri madu, semut adalah salah satu musuh lebah yang menyukai hal-hal manis seperti lebah. Selain menjaga cakar berbisa pada ekornya yang bergoyang, lebah juga merupakan penutup pelindung bagi sebagian besar serangga, termasuk semut, berupa lapisan tipis yang menutupi bagian luar ulat. . :
Jika semut tahu bahwa mereka memiliki partikel pelindung ini, mereka akan selalu mengeluarkan madu, yang bisa berakibat fatal saat masuk. Pencemaran partikel lapisan pelindung ini terjadi pada madu yang tidak diolah dengan baik pada saat pemanenan, sehingga lapisan luar larut dalam madu, dan dapat disimpulkan bahwa madu yang terkontaminasi lapisan pelindung luar tidak mempengaruhi semut. Ada kekhawatiran bahwa kandungan membran sel dapat mengganggu kesehatan manusia atau bahwa tidak ada penelitian khusus tentang topik ini yang telah dipublikasikan.
Di dinding sarang lebah terdapat zat yang sangat berguna yang disebut propolis, bagian sarang ini dapat dikunyah secara langsung, rasanya seperti karamel, tetapi tidak disarankan untuk menelan bagian yang dilapisi lilin. Propolis adalah cairan tipis dalam sel yang menyerupai lapisan pada dinding sel, yang mencegah bakteri, jamur, atau virus menginfeksi sel. Karena lapisan propolis mengering, produk harus dicairkan sebelum dipanen.
Memisahkan propolis dari etanol atau metanol dan bahkan air panas akan melarutkan lilin lebah. Pemisahan lengkap propolis cair dari lilin lebah membutuhkan teknologi canggih, dan sejauh ini hanya negara-negara maju secara teknis yang dapat memproduksi propolis ini.
Mitos kedua.
2. Madu selalu bermanfaat.
Tingkat sumber daya alam yang tinggi membuat sulit untuk mendapatkan madu berkualitas tinggi secara ekonomis. Ini digunakan untuk membuat bahan seperti madu sintetis yang sulit dikenali di berbagai bagian tubuh, baik secara kolektif maupun sebagai madu asli.
Teknologi canggih hampir menghasilkan madu, dan sejauh ini hanya uji laboratorium yang dapat memastikan keaslian dan kualitas madu.
Semakin sulit untuk mendapatkan madu kaleng berkualitas tinggi karena penggunaan pengawet limbah madu. . Pertanian lansekap. Residu kontaminan ini sering ditemukan dalam madu lebah, yang menimbulkan bahaya kesehatan.
Perubahan iklim saat ini sangat mempengaruhi pasokan madu, dengan beberapa produsen madu ingin meningkatkan produksi tanaman mereka dengan menyediakan gula cair untuk lebah mereka saat mereka lapar. Oleh karena itu, bisa dipastikan bahwa beberapa kandungan madu tersebut bukanlah madu murni. Untuk mendapatkan madu yang sehat sangat mudah untuk membeli produk madu berkualitas dari produsen ternama yang sudah lama diakui dan diakui oleh berbagai lembaga independen.
Sehat Madu berkualitas tinggi mengandung banyak vitamin, mineral dan enzim. Untuk menghasilkan madu yang sehat, peternak lebah perlu mengetahui kematangan madu itu sendiri, yaitu kadar air yang rendah (kurang dari 20 persen).
Namun sedikit madu dengan kadar air yang tinggi terlihat mengembang dan mudah difermentasi. Madu rebus diketahui mengandung gas (busa atau pecah), yang terkadang mudah terbakar. Madu bubuk tidak cocok untuk makanan, karena nutrisi di dalamnya menurun.
Madu berkualitas tinggi juga mengandung antioksidan yang menunjukkan warna madu. Semakin gelap warna madu, semakin tinggi kandungan anti-inflamasinya. Antioksidan berperan sebagai antidepresan melawan radikal bebas dalam sel-sel tubuh. Radikal bebas tingkat tinggi melemahkan tubuh dan mendorong pertumbuhan kanker. Selain penggunaan madu berkualitas tinggi, juga digunakan sebagai antiseptik untuk lesi kulit, kosmetik, dll. Anggapan bahwa madu selalu sehat tidak berlaku untuk semua jenis madu, kecuali madu berkualitas tinggi yang bersertifikat laboratorium.
Versi ketiga.
3. Madu Arab - madu berkualitas tinggi.
Kurma merupakan sumber madu yang berkualitas tinggi tetapi tidak selalu tersedia (hanya pada musim-musim tertentu), cuaca yang buruk dan koloni lebah alami sering menyebabkan kematian yang tinggi bahkan kepunahan, yang mengakibatkan persediaan makanan terbatas dari waktu ke waktu. .: Akibat yang sangat serius dari tingginya harga di pasaran (lebih dari satu juta rupiah/kg) tetapi mahalnya harga madu tidak dapat digunakan untuk mengukur kualitas madu.
Iklim dan gurun yang keras membuat peternakan lebah tidak mungkin dilakukan di dunia Arab. Demikian pula, jika madu dapat diproduksi dalam jumlah besar, tidak dapat diekspor ke berbagai negara. Sekarang dapat ditemukan dengan harga yang relatif rendah di pasar madu "Arab". Yang perlu diluruskan hanyalah madu yang sebenarnya berasal dari daerah yang berbeda, penuh dengan teknik kesetimbangan industri di dunia Arab, seringkali menggunakan metode pengaburan waktu asal (original sources). . Ini digunakan sebagai strategi pemasaran untuk orang-orang yang mirip dengan madu.
Hal ini terlihat dari harga madu yang umumnya lebih murah dari madu arab yang sangat mahal, atau menggunakan kemasan sementara. Gagasan untuk mengidentifikasi madu Arab dalam jenis madu ini sama sekali tidak dapat diterima. Sebuah pertanyaan yang perlu dijawab Siapa yang mengira bahwa ada budaya lebah Arab yang menghasilkan produksi yang cukup. Lebah di Jazirah Arab dapat dibuktikan dengan fakta. Karena kehadiran bunga, lebah menjadi sumber informasi, sumber makanan, dan iklim yang tidak menguntungkan bagi lebah.
Dapat disimpulkan bahwa keberadaan madu arab komersial skala besar merupakan akibat langsung dari era globalisasi, karena sering kali ada perusahaan kemasan yang kemasannya sengaja didatangkan dari negara lain, serta negara lain (Eropa) untuk mengimpor. Madu Brasil Madu akasia dari akasia Hungaria.
Orang tua.
Sumber http://madulangnese.info/halmadu.htm
Comments
Post a Comment