TENTANG JIDAT YANG HITAM KARENA BEKAS SHOLAT
bismillah
Ada banyak penyebab alami mengapa dahi seseorang menghitam karena shalat (sujud) kuno.
Alasan umum:
1. Karena kulit di dahi sangat halus, tekanan yang teratur selama sujud akan meninggalkan bekas.
2. Karena ia melakukannya secara rutin (sholat 5 waktu) setiap hari seumur hidupnya, sejak ia dewasa dan sampai sekarang.
Alasan khusus:
1. Cukup sulit bagi orang yang shalat hanya 17 rakaat sehari meninggalkan flek hitam di dahi. Sholat jidat kuno biasanya dilakukan oleh orang-orang yang banyak melakukan salat sunah (tatavva) di luar dari 17 rakaat salat wajib.
Ada banyak penyebab alami mengapa dahi seseorang menghitam karena shalat (sujud) kuno.
Alasan umum:
1. Karena kulit di dahi sangat halus, tekanan yang teratur selama sujud akan meninggalkan bekas.
2. Karena ia melakukannya secara rutin (sholat 5 waktu) setiap hari seumur hidupnya, sejak ia dewasa dan sampai sekarang.
Alasan khusus:
1. Cukup sulit bagi orang yang shalat hanya 17 rakaat sehari meninggalkan flek hitam di dahi. Sholat jidat kuno biasanya dilakukan oleh orang-orang yang banyak melakukan salat sunah (tatavva) di luar dari 17 rakaat salat wajib.
Misalkan anda selalu melaksanakan shalat tahiyatul wudhu ketika selesai wudhu, shalat qobliyah pada shalat fardhu, ha qobliyah, shalat ba’diyah pada shalat fardhu, ha ba’diyah, shalat dhuha, shalat qiyamul lail/tahajjud dan Sholat Witir Masjid Tahiyatul, Sholat Subuh, Sholat Sunah Mutlak, sholat 2 rakaat antara Azan dan Iqama. Rutinitas ini ia lakukan setiap hari. Jadi shalat minimal 60 rakaat dalam satu hari satu malam.
2. Durasi sujud yang hanya 5-8 detik saja cukup sulit meninggalkan flek hitam di kening. Doa kuno di dahi biasanya diterima oleh orang yang telah lama sujud (banyak sujud), hal ini sesuai dengan sabda Nabi, semoga Allah memberkatinya dan memberinya kedamaian:
“Manusia paling dekat dengan Tuhannya ketika sujud, maka perbanyaklah sholatmu ketika sujud” (Shahih, HR Muslim, Bayhaqi. Abu Awana)
3. Sujud sambil menekan, jangan sujud sambil menempelkan dahi dengan lantai/sajadah, hal ini sesuai sabda Nabi, semoga Allah memberkatinya dan memberinya kedamaian:
“Ketika kamu rukuk, rukuklah dengan penuh penekanan” (SHAHHIH, HR Abu Dawud dan Ahmad)
“Nabi, semoga Allah memberkati dia dan memberinya kedamaian, menempelkan hidung dan dahinya ke tanah” (Shahih, HR Abu Dawud dan Tirmidzi)
Nabi, semoga Allah memberkati dia dan memberinya kedamaian, mengatakan:
“Salat seseorang tidak sah jika hidung dan keningnya tidak menempel ke tanah” (HR, Daraqthni, Thabarani dan Abu Nu'aim)
Fudhail bin Iyad Rahimahullah berkata:
“Meninggalkan amal untuk kemaslahatan manusia adalah riya, sedangkan berbuat baik untuk kemaslahatan manusia adalah syirik atas nama Ikhlaq, ketika Allah menyelamatkan kalian dari keduanya.”
Artinya, jika seseorang meninggalkan perbuatan baik karena takut riyyah, seolah-olah tidak mau shalat sunnah karena takut riyyah, maka dia sendiri telah jatuh ke dalam riyyah. Yang harus ia lakukan adalah tetap menjalankan shalat sunnah meskipun ada orang-orang di sekitarnya, karena ia berusaha ikhlas dalam tindakannya.
[Lihat: Tazkiyyatun Nufuus, Ibnu Rajab, Ibnul Qayyim dan Abu Hamid, hal. 17].
Jadi saran saya untuk saya dan untuk kita semua:
Barangsiapa dengan sadar berdoa agar dahinya tampak hitam, agar ia dihormati oleh orang lain, agar ia dipuji oleh orang lain, agar ia dapat dilihat oleh orang-orang, bahwa ia dapat disebut seorang penyembah, maka ia benar-benar memiliki riya itu. membuatnya disebut Fudhail bin. tekan Iyadh mengatakan di atas, dan mungkin doanya sia-sia.
Berdoa hanya karena Allah dan melakukannya sebagaimana layaknya Rasulullah (damai dan berkah Allah besertanya). Doa kita tidak akan sia-sia, insya Allah.
Cara membahas masalah ini dalam bahasa Syria dan Manhaji, Anda dapat membaca artikel di tautan ini:
Ini bisa berguna.
Comments
Post a Comment